Sekilas Tentang Simbolisme Angka-angka

Bagi ahli Biologi tiap-tiap jenis daun menceritakan kisahnya sendiri, setiap pohon tentang umurnya, setiap jenis bunga tentang silsilahnya sendiri. Begitu juga dengan hal yang lain, tentang manusia dapat terbang dengan Kapal Terbang dalam waktu singkat dan lain-lain. Hal semua itu awalnya tidak diketahui dan sesuatu hal yang mustahil dan masih dikatakan Gaib oleh manusia.

Kapan Newton menemukan Gravitasi, maka hal itu tidaklah ditemukan dalam waktu singkat, bahwa ia telah memecahkan permasalahan lingkungan, dan kadang-kadang dilupakan bahwa ketika ia datang untuk menyadari bahwa diluar sistem bintang kita, Matahari, Bulan dan Planet, ada lagi bintang yang ditetapkan dengan sistem tak terbilangnya, didalam permasalahan yang ada, ia hanya dapat memutuskan bahwa ada lagi beberapa hukum gaib dibelakang semua, lebih besar dari hukum-hukum apapun yang dikenal, bahkan yang bisa dibayangkan.
Namun demikian telah diakui bahwa sisi yang Gaib dari bermacam hal telah menjadi satu sisi hidup manusia dan paling sedikit diselidiki atau ditemukan. Dan bahwa ada suatu bagian yang Gaib atau Tersembunyi didalam hubungan nyata terhadap hidup Manusia pada tiap-tiap sisi Kehidupan adalah suatu Fakta yang tidak dapat di pungkiri. Bagaimana dan kapan angka-angka muncul yang mewakili tindakan atau pengaruh mekanik dari sistem pada manusia di bumi ini?. Rahasia angka atau Arti Angka-angka telah diungkapkan kepada Manusia sebegitu jauh kebelakang didalam sejarah dunia namun tempat yang pasti dari Penemuannya mereka tidak pernah di catat.
Bahwa jika seseorang kembali kedalam penyelidikan seseorang terhadap periode yang paling jauh didalam sejarah dari umat manusia dari ras apapun yang membuat diri mereka didalam tingkat apapun bertanggung jawab untuk penelitian seperti itu, bahkan disana seseorang akan menemukan bahwa angka-angka ini mewakili kualitas sistem Matahari dan dasar dari semua bentuk perhitungan yang selanjutnya ada.
Simbol dari Angka-angka ini telah atau selalu muncul dalam hubungan yang sama dengan Bulan, Hari, Jam dan Manusia, dan ini mewakili Angka-angka tertentu yang kurang lebih serupa.
Meskipun kita tidak pernah dapat menemukan waktu yang tepat di zaman masa lalu, ketika pengaruh angka ini ditemukan, dan tidak ada alasan mengapa kita seharusnya tidak menerima apa yang diberikan kepada kita melalui para pakar dan para ahli masa lampau. Ada banyak hal lain yang membuat kita wajib menerima dalam hidup sebagai makhluk yang menyadari akan kebenaran mereka.
Kita memang tidak mengetahui asal kehidupan, tetapi kita sedikitnya sadar bahwa kehidupan itu memang ada. Hukum keseimbangan, ketenangan dan yang tersembunyi mengatur sistem Matahari kita sendiri juga tidak pernah diterangkan bersama-sama dengan ribuan dari berbagai hal lain didalam kehidupan sehari-hari. Asal angka-angka itu secara keseluruhan dengan sendirinya merupakan suatu misteri, namun kita wajib untuk menggunakannya. “Tanpa angka-angka keseluruhan bangunan dari peradaban kita akan hancur”.
Manusia memiliki Angkanya didalam Alam Semesta, dan jika kita mengakui, ketika kita melakukan, bahwa ada saat untuk Kelahiran dan saat untuk Kematian, maka juga didalam Mata Rantai Tahun, Hari dan Jam yang menyusun Rantai Kehidupan.
Manusia membawa Penderitaan dan Hukuman pada diri sendiri dengan penentangannya dari Perintah Alam. Sebagai urutan logis, hal itu harus mengikuti bahwa jika kita bergerak dengan Hukum Hidup dan Selaras dengan “mereka”, kita harusnya menjadi Lebih Gembira, Sehat dan Sukses dan sebagai Konsekuensi-nya lebih dekat dengan status Kesempurnaan yang adalah Obyek terakhir dari Rancangan Ilahi.
Arsitek Besar dari Alam semesta berada didalam Kebijaksanaannya yang tanpa batas yang telah menciptakan semua hal didalam keselarasan disain sedemikian rupa bahwa ia memberkati pikiran manusia dengan beberapa bagian dari pengetahuan Maha Kuasa yang mana itu merupakan atribut Pikiran Ilahi sebagai Pencipta semua.
Ini adalah keinginan agar pengetahuan yang ditanamkan didalam pikiran Umat Manusia yang menempatkan Umat Manusia berada diatas Ciptaannya.
Percaya atau tidak itu kembali kepada diri kita untuk menyikapinya
Salam,